Sebut saja dengan nama didit. Dia adalah
seorang gadis yang maniez, pemalu tapi gak malu-maluin, periang dan suka
bercanda, termasuk cerewet. Jangan salah, dia juga pencari cowok idaman yang
paling dibanggakan saat dikelas. Dia adalah anak SMAN 1 Cakrawala. Masih kelas
2 SMA sich? Tapi menurut dia itu sudah cukup dewasa dan Anak kedua dari tiga
bersaudara dari keluarga terpandang.
Banyak anak SMA yang hilir mudik dan merasa
cemas karena bel masuk sekolah sudah tiba. Burung-burung yang biasanya stess
karena jeritan siswa SMA, mendadak diam seribu bahasa dan hembusan angin yang
membuat bulu kuduk merinding.
“tha…tau
gak siy? Gw dapet nomor baru lagi!! Dengerin cerita gw yach?”. Saat itu jam
pelajaran sudah dimulai. Mulut didit merocos terus bak mercon, nanta yang
tadinya bernyanyi kecil dimeja, akhirnya diam dan mendengarkan didit bercerita.
“i…iya…gw dengerin qo!!”. Belum beberapa detik, mulut didit kembali
mengeluarkan suara dengan ekspresi yang super heboh. “tau gak tha? Ada cowok yang mau kenalan
sama gw? Namanya angga anak depok estate, terus sekolahnya di SMA 3 depok,
ugh…kayanya maniez banget dech, gw jadi penasaran niey!! Kalau gw ketemu sama
dia, gw pengen nyubit dia duluan. Tapi, gw gak berani. Dia ngajak ketemuan gitu
tha?? Loe mau khan nemenin gw? Duch…gw bingung harus pake….”. “stop…..!!!”.
nanta memotong cerita didit. “didit, kalau ngomong jangan pake scenario!! Loe
tau gak siey? Dari tadi udah ada guru!!”. “upz…maaf dech… OoYa…tapi nanti
dirumah qta lanjutin lagi yach?”. Saat itu mereka mulai melanjutkan pelajaran
hingga jam sekolah telah tiba. Teeeeeeetttt…….
“tha…gw pengen kerumah loe?, tunggu
gw didepan rumah yach?”. Didit cepat menutup telepon dan cepat beranjak pergi
menuju rumah nanta. Setelah beberapa menit, didit telah sampai dirumah nanta.
“hai tha..!!”. didit menyapa. “hai juga…mau diterusin nich mba ceritanya?”.
“iya dunk. Loe harus dengerin cerita gw!!”. Kemudian didit mulai bercerita.
Tiba-tiba saat dipertengahan cerita, HP didit berdering dan kemudian membaca SMSnya.
“tha..?? angga mau maen kerumah gw? Trus gw harus gimana niey? Tha…gw beneran
bingung, gw takut…???”. “biasa aja dunk mba…ya udah loe ketemuan aja, lagipula
ketemuannya dirumah loe. Cuma ketemu doank. Itu khan yang loe mau selama ini?”.
“iya sich tha? Tapi gw takut!! Loe temenin gw yach?”. Didit mulai merayu nanta.
“gw gak mau ikut!! Titik gak pake koma!!”. “tapi tha…?”. “udah sana loe pulang, terus
dandan yang paling cantik. Abis itu loe ceritain semua yang terjadi sama angga”.
“tha…gw takut??”. “ loe gak perlu takut sayang? Kapan lagi loe ketemuan sama
cowok”. Lalu didit pulang.
“ha…hallo??”. Cowok yang bernama angga itu
menyapa dengan wajah terpana. Kemudian didit membalas. “hallo” dengan wajah
yang pucat padam. Tak terkira, cowok yang selama ini diidamkan didit, akhirnya datang
dengan style yang cool. Setelah beberapa jam mereka berkenalan dan bercanda
ria. Tanpa diduga, angga mulai mengatakan perasaan kasihnya pada didit. Didit
yang awal bertemu gugup pada akhirnya hanya bisa terdiam dan mengeluarkan
ekspresi yang gak pernah mau dikeluarin (ngupil) pada teman-temannya. Tanpa dia
berfikir panjang. Didit pun menerima angga sebagai cowok impian. Jelas dia
menerima angga. Secara, angga itu orangnya cool abiz…!! Siapa yang mau nolak
cowok sekeren kaya dia. Mulai dari tanggal 12 agustus 2007. mulai saat itulah
mereka menjalin sebuah cinta kasih.
Dikeindahan malam bertabur dengan
bintang-bintang dan dibawah sang rembulan yang bersinar terang, mereka menjalin
sebuah kasih. Malam itu adalah malam pertama mereka untuk memadu kasih. “sayang…kamu
beneran sayang dan cinta sama aq??”. Angga bertanya pada didit dengan tatapan
serius tapi lembut. “iya. Aq beneran sayang sama kamu. Kamu tau gak? Kamu itu
cowok yang selama ini aq impikan”. Menjawab dengan ekspresi yang malu. “ich…sayang
bisa aja, sayang mau nerima aa apa adanya?”. “iya aa…aq terima aa apa adanya,
emangnya kenapa sich?”. Didit merasa heran karena angga tidak percaya kalau dia
bener-bener mencintainya. “aq cuma pengen tanya aja? Aq cuma pengen ngomong
jujur tapi kamu janji jangan marah yach?”. “emang aa mau ngomong apa? Omongin
aja sama aq? Aq janji, aq gak akan marah”. “sebenarnya nama aq bukan angga tapi
nama aq randy?? Eitz…sayang udah janji gak akan marah khan?”. “iya…aq gak
marah? Bagus dech..aa dach berani jujur sama aq!! Itu lebih bagus daripada aa
bohong sama aq?”. “sayang…aq sayang banget dech sama kamu, aa janji gak akan
pernah ninggalin kamu”. Randy yang tadinya dikenal dengan nama angga mulai
mencoba merayu. “ich…aa ini?? Gombal juga yach??”. Setelah berjam-jam hingga
larut malam. Akhirnya mereka pulang dalam keadaan hati yang senang.
Setelah beberapa minggu mereka
jadian, randy sudah jarang bertemu dengan didit. Yach?? Alasannya randy banyak
les gitu. Padahal didit tau sendiri kalau randy jarang masuk sekolah. Alasan itu
terus dipakai randy dan sampai akhirnya mereka bertemu. Ugh…sudah
berbulan-bulan mereka gak pernah bertemu. Akhirnya tuhan mempertemukan mereka.
Duch..?? seperti biasa, mereka begitu mesra. Jalan bareng berdua, pegangan tangan,
dempet pula. Setelah seharian penuh mereka bertemu dan rasa kangen mereka sudah
terobati. Keesokan harinya rumah didit sepi. Semua anggota keluarganya pergi
kebandung. Jadi, Cuma didit yang sendirian dirumah. Entah kenapa, tiba-tiba aja
didit nelepon randy dan menyuruh datang kerumahnya. Sampai beberapa menit
berlalu. Randy pun datang dan masuk kedalam rumah. Didit duduk didepan ruang TV
bersama randy. Setan apa yang hinggap di jiwa randy. Randy mulai merayu-rayu,
mendekat, megang tangan dan membawa didit kedalam kamar. Mengapa bodohnya didit
saat itu. Dia tidak merasakan apa yang telah dilakukan oleh randy didalam
kamar. Hal yang seharusnya tidak terjadi dan tidak diinginkan, dilakukanlah
oleh mereka. Oh my god!! Didit baru menyadari kalau dia sudah gak virgin saat
hal itu telah dilakukannya bersama randy. Detik, menit, jam, dan hari itu juga
didit meminta pertanggung jawaban dari randy. Tapi randy hanya mengatakan “YA”.
Bodohnya lagi, didit percaya apa yang telah randy katakan dan telah dilakukan
pada didit. Hingga 3 bulan berlalu, tidak ada kabar dari randy. Dia pergi
meninggalkan didit begitu saja. Terakhir, didit hanya berbicara lewat telpon
dan tetap meminta pertanggung jawaban. Saat itulah kehidupan didit yang tadinya
sempurna, mendadak hancur karena perbuatan randy. Dan sampai tanggal 30 january
2008, didit tidak mendapatkan kabar dari randy.
“apa?? Randy ditunangin!!!”. Didit
menjerit kaget saat dia tau kabar itu datang dari temannya randy dirangkas.
Hari itu juga, hati, perasaan, dan fikiran didit hancur. Depresi, stess. Dia
baru menyadari betapa munafiknya randy hingga mau menerima tunangannya. Sampai
pada bulan February, didit yang tadinya cuek abis sama sahabatnya, nanta. Kini
kembali dan menceritakan kisahnya dengan randy. Saat bulan februari-lah
kehidupan baru didit kembali dimulai…..
SELESAI……………
Tidak ada komentar:
Posting Komentar