Mempunyai satu sahabat
sejati lebih berharga dari seribu teman yang mementingkan diri sendiri. Apa
yang kita alami demi teman kadang-kadang melelahkan dan menjengkelkan, tetapi
itulah yang membuat persahabatan mempunyai nilai yang indah. Persahabatan
sering menyuguhkan beberapa cobaan, tetapi
persahabatan sejati bisa mengatasi cobaan itu bahkan bertumbuh bersama
karenanya… Persahabatan tidak terjalin secara otomatis tetapi membutuhkan
proses yang panjang seperti besi menajamkan besi, demikianlah sahabat
menajamkan sahabatnya. Persahabatan diwarnai dengan berbagai pengalaman suka
dan duka, dihibur - disakiti, diperhatikan - dikecewakan, didengar-diabaikan,
dibantu - ditolak, namun semua ini tidak pernah sengaja dilakukan dengan tujuan
kebencian. Seorang sahabat tidak akan menyembunyikan kesalahan untuk
menghindari perselisihan, justru karena kasihnya ia memberanikan diri menegur
apa adanya. Sahabat tidak pernah membungkus pukulan dengan ciuman, tetapi
menyatakan apa yang amat menyakitkan dengan tujuan sahabatnya mau berubah.
Proses dari teman menjadi sahabat membutuhkan usaha pemeliharaan dari
kesetiaan, tetapi bukan pada saat kita membutuhkan bantuan barulah kita
memiliki motivasi mencari perhatian, pertolongan dan pernyataaan kasih dari orang
lain, tetapi justru ia berinisiatif memberikan dan mewujudkan apa yang
dibutuhkan oleh sahabatnya. Kerinduannya adalah menjadi bagian dari kehidupan
sahabatnya, karena tidak ada persahabatan yang diawali dengan sikap egoistis.
Semua orang pasti membutuhkan sahabat sejati, namun tidak semua orang berhasil
mendapatkannya. Banyak pula orang yang telah menikmati indahnya persahabatan,
namun ada juga yang begitu hancur karena dikhianati sahabatnya. Ingatlah kapan
terakhir kali kamu berada dalam kesulitan. Siapa yang berada di samping kamu ??
Siapa yang mengasihi kamu saat kamu merasa tidak dicintai ?? Siapa yang ingin
bersama kamu saat kamu tak bisa memberikan apa-apa ?? karena sahabat, semua indah pada waktunya….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar