MAKALAH TENTANG TARI SAMAN
NAMA
: DEA RIZKA AMELIA
NPM
: 11212743
KELAS : 1EA04
KELAS : 1EA04
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Di antara beraneka ragam tarian dari pelosok Indonesia
tari saman termasuk dalam kategori seni tari yang sangat menarik. Keunikan tari
saman ini terletak pada kekompakan gerakannya yg sangat menabjukan. Para penari saman dapat bergerak serentak mengikuti irama
musik yang harmonis. Gerakan-gerakan teratur itu seolah digerakkan satu tubuh,
terus menari dengan kompak, mengikuti dendang lagu yang dinams. Tidak salah
jika tari saman banyak memikat hati para penikmat seni tari. Bukan hanya dari Indonesia ,
tapi juga dari mancanegara.
BAB II
TINJAUAN TEORI
Tari saman merupakan salah satu media untuk pencapaian pesan (dakwah). Tarian
ini mencerminkan pendidikan, keagamaan, sopan santun, kepahlawanan, kekompakan
dan kebersamaan.Sebelum saman dimulai yaitu sebagai mukaddimah atau pembukaan,
tampil seorang tua cerdik pandaiatau pemuka adat untuk mewakili masyarakat
setempat (keketar) atau nasihat-nasihat yang berguna kepada para pemain dan
penonton.Lagu dan syair pengungkapannya secara bersama dan kontinu, pemainnya
terdiri dari pria-pria yang masih muda-muda dengan memakai pakaian adat.
Penyajian tarian tersebut dapat juga dipentaskan,dipertandingkan antara group
tamu dengan grup sepangkalan (dua grup). Penilaian ditititk beratkan pada kemampuan
masing-masing grup dalam mengikuti gerak, tari dan lagu (syair) yang disajikan
oleh pihak lawan.
BAB III
PEMBAHASAN
- Sejarah
Mengapa tarian ini dinamakan tari Saman? Tarian ini di
namakan Saman karena diciptakan oleh seorang Ulama Aceh bernama Syekh Saman
pada sekitar abad XIV Masehi, dari dataran tinggi Gayo. Awalnya, tarian ini
hanyalah berupa permainan rakyat yang dinamakan Pok Ane. Namun, kemudian
ditambahkan iringan syair-syair yang berisi puji-pujian kepada Allah SWT, serta
diiringi pula oleh kombinasi tepukan-tepukan para penari. Saat itu, tari saman
menjadi salah satu media dakwah.
Pada mulanya, tari saman hanya ditampilkan untuk even-even
tertentu, khususnya pada saat merayakan Hari Ulang Tahun Nabi Besar Muhammad
SAW atau disebut peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Biasanya, tari saman ditampilkan
di bawah kolong Meunasah (sejenis surau panggung). Namun seiring
perkembangan zaman, tari Saman pun ikut berkembang hingga penggunaannya menjadi
semakin sering dilakukan. Kini, tari saman dapat digolongkan sebagai tari
hiburan/pertunjukan, karena penampilan tari tidak terikat dengan waktu,
peristiwa atau upacara tertentu. Tari Saman dapat ditampilkan pada setiap
kesempatan yang bersifat keramaian dan kegembiraan, seperti pesta ulang tahun,
pesta pernikahan, atau perayaan-perayaan lainnya. Untuk tempatnya, tari Saman
biasa dilakukan di rumah, lapangan, dan ada juga yang menggunakan panggung.
Tari Saman biasanya ditampilkan
dipandu oleh seorang pemimpin yang lazimnya disebut Syekh. Penari Saman dan
Syekh harus bisa bekerja sama dengan baik agar tercipta yang bersifat keramaian dan kegembiraan, seperti pesta ulang tahun,
pesta pernikahan, atau perayaan-perayaan lainnya. Untuk tempatnya, tari Saman
biasa dilakukan di rumah, lapangan, dan ada juga yang menggunakan panggung.
Tari Saman biasanya ditampilkan dipandu oleh seorang
pemimpin yang lazimnya disebut Syekh. Penari Saman dan Syekh harus bisa bekerja
sama dengan baik agar tercipta gerakan yang kompak dan harmonis. Gerakannya
beragam antara lain: gerak guncang, kirep, lingang, surang-saring, dan gerak
lengek. Keunikan tari saman adalah gerakan tangannya yang dinamis, perubahan
posisi duduk pada penari, dan goyangan badan uang dihentakkan kekiri atau kanan
ketika syyair lagu dinyanyikan. Tari saman tidak menggunakan musik hanya syair
yang dinyanyikan serta suara tepukan tangan, dada, dan paha.
- Nyanyian tari saman
Pada tari Saman,
terdapat 5 macam nyanyian :
a. Rengum, yaitu sebagai pembukaan atau mukaddimah
dari tari Saman (yaitu setelah dilakukan sebelumnya keketar pidato pembukaan).
Rengum ini adalah tiruan bunyi. Begitu berakhir langsung disambung secara
bersamaan dengan kalimat yang terdapat didalamnya, antara lain berupa pujian
kepada seseorang yang diumpamakan, bisa kepada benda, atau kepada
tumbuh-tumbuhan.
b. Dering, yaitu rengum yang segera diikuti oleh
semua penari.
c. Redet, yaitu lagu singkat dengan suara pendek
yang dinyanyikan oleh seorang penari pada bagian tengah tari.
d. Syek, yaitu lagu yang dinyanyikan oleh seorang
penari dengan suara panjang tinggi melengking, biasanya sebagai tanda perubahan
gerak.
e. Saur, yaitu lagu yang diulang bersama oleh
seluruh penari setelah dinyanyikan oleh penari solo.
3. Gerakan tari sama
Tarian saman menggunakan dua unsur gerak yang
menjadi unsur dasar dalam tarian saman: Tepuk tangan dan tepuk dada. Diduga,
ketika menyebarkan agama Islam, syeikh saman mempelajari tarian melayu kuno,
kemudian menghadirkan kembali lewat gerak yang disertai dengan syair-syair
dakwah Islam demi memudahkan dakwahnya. Dalam konteks kekinian, tarian ritual
yang bersifat religius ini masih digunakan sebagai media untuk menyampaikan
pesan-pesan dakwah melalui pertunjukan-pertunjukan.
Tarian Saman termasuk salah satu tarian yang
cukup unik, karena hanya menampilkan gerak tepuk tangan dan gerakan-gerakan
lainnya, seperti gerak guncang, kirep, lingang, surang-saring (semua gerak ini
adalah bahasa Gayo). Selain itu, ada 2 baris orang yang menyanyi sambil
bertepuk tangan dan semua penari Tari Saman harus menari dengan harmonis. Dalam
Tari Saman biasanya, temponya makin lama akan makin cepat supaya tari
saman menarik
4. Penari tari saman
Pada umumnya, tari Saman dimainkan oleh
belasan atau puluhan laki-laki. tetapi jumlahnya harus ganjil. Namun, dalam
perkembangan selanjutnya, tarian ini juga dimainkan oleh kaum perempuan.
Pendapat Lain mengatakan tarian ini ditarikan kurang dari 10 orang, dengan
rincian 8 penari dan 2 orang sebagai pemberi aba-aba sambil bernyanyi. Namun,
perkembangan di era modern menghendaki bahwa suatu tarian itu akan semakin
semarak apabila ditarikan oleh penari dengan jumlah yang lebih banyak. Di
sinilah peran Syeikh, ia harus mengatur gerakan dan menyanyikan syair-syair tari
Saman
5. Kostum tari saman
Kostum atau busana khusus saman terbagi dari tiga bagian yaitu:
a. Pada kepala: bulung teleng atau tengkuluk
dasar kain hitam empat persegi. Dua segi disulam dengan benang seperti baju,
sunting kepies.
b. Pada badan: baju pokok/ baju kerawang (baju
dasar warna hitam, disulam benang putih, hijau dan merah, bahagian pinggang
disulam dengan kedawek dan kekait, baju bertangan pendek) celana dan kain
sarung.
c. Pada tangan: topeng gelang, sapu tangan.
Begitu pula halnya dalam penggunaan warna, menurut tradisi mengandung
nilai-nilai tertentu, karena melalui warna menunjukkan identitas para
pemakainya. Warna-warna tersebut mencerminkan kekompakan, kebijaksanaan,
keperkasaan, keberanian dan keharmonisan.
Tari saman
memang sangat menarik. Pertunjukkan tari Saman tidak hanya populer di negeri
kita sendiri, namun juga populer di mancanegara seperti di Australia dan Eropa. Baru-baru ini
tari saman di pertunjukkan di Australia
untuk memperingati bencana besar tsunami pada 26 Desember 2006 silam. Maka dari
itu, kita harus bangga dengan kesenian yang kita miliki, dan melestarikannya
agar tidak punah.
BAB IV
PENUTUP
1. Kesimpulan
Tari Saman dijadikan sebagai media dakwah. Sebelum
Saman dimulai, tampil pemuka adat untuk mewakili masyarakat setempat. Pemuka
adat memberikan nasehat-nasehat yang berguna kepada para pemain dan penonton.
Syair-syair yang di antunkan dalam tari Saman juga berisi petuah-petuah dan
dakwah.
Tarian Saman termasuk salah satu tarian yang cukup unik, karena hanya
menampilkan gerak tepuk tangan dan gerakan-gerakan lainnya, seperti gerak
guncang, kirep, lingang, surang-saring (semua gerak ini adalah bahasa Gayo).
Selain itu, ada 2 baris orang yang menyanyi sambil bertepuk tangan dan semua
penari Tari Saman harus menari dengan harmonis. Dalam Tari Saman biasanya,
temponya makin lama akan makin cepat supaya Tari Saman menarik.
2. Saran
Diharapkan kepada pembaca yang membaca makalah ini, berikanlah
saran dan kritikan agar penulis dapat mengetahui kesalahan atau
kekeliruan.penulis mengakui bahwa penulis belum terlalu mengerti dalam
pengetikan makalah. jika ada kata kata yang salah penulis minta maaf.
DAFTAR PUSTAKA
http://mudailan.blogspot.com
diambil pada tanggal 02 Oktober 2012, pukul 20:54 WIB
http://ensiklopedi-budaya-indonesia.blogspot.com diambil pada tanggal 02 Oktober 2012, pukul 21:05 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar